FILOSOFI TOKOH SEMAR
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa. Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya Bebadra = Membangun sarana dari dasar Naya = Nayaka = Utusan mangrasul Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia Javanologi : Semar = Haseming samar-samar Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangankirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta